Port Moresby
Port Moresby didirikan oleh Kapten pasukan Inggris yang bernama John Moresby pada tahun 1873 sebagai sebuah pos pemerikasaan pinggir pantai. Kerajaan Britania Raya lalu menduduki kota ini pada tahun 1883 setelah merebutnya dari Jerman. Sewaktu Perang Dunia II, sebuah markas tentara Sekutu ada di jantung/pusat kota ini.
Distrik Ibu kota Nasional (NCD: National Capital District) termasuk di dalamnya adalah Port Moresby, terdiri atas perkampungan yang tersebar luas, pusat pemerintahan, pinggiran kota, dan perkampungan liar. Port Moresby merupakan kota terbesar (195570 orang) dan terpadat penduduknya di Papua Nugini (783 orang/km2). NCD memiliki jumlah penduduk yang lebih banyak daripada 12 Provinsi lain di Papua Nugini. 5/9 penduduk di NCD lahir di luar NCD. Hal ini membuat penduduk asli (orang-orang Motu dan Koitabu) kurang dari sepersepuluh dari total populasi penduduk yang menempati NCD. Desa orang-orang Motu dan Koitabu adalah pusat keramaian dan kemiskinan. Seperempat penduduk NCD hidup di perkampungan liar. Sebaliknya, kota ini juga memiliki bangunan tertinggi dan perumahan paling mewah. NCD tidak terhubung oleh jalan dengan kota besar lainnya.
Kegiatan pemerintahan merupakan kegiatan utama di NCD. Museum Nasional dan Galeri Seni merupakan salah satu tempat wisata di NCD. Festival Tahunan Port Moresby dan Festival Hiri Moale merupakan salah satu festival yang diadakan di NCD.
* Ringkasan
* Populasi: 188089 warga dan ekspatriat 7481.
* Luas tanah: 240 km2.
* Anggota parlemen: 4.
* Kantor Pusat: Waigani.
Para ilmuwan percaya orang-orang Motu telah menetap di NCD lebih dari 400 tahun yang lalu. Orang-orang Motu mulai mendirikan desa Pari dan Badihagwa 250 tahun yang lalu, Hanuabada (Kampung Besar) 130 tahun yang lalu, Vabukori dan Tatana baru-baru ini. Orang-orang Motu membangun rumah-rumah panggung di atas laut. Pisang, ubi jalar, dan ikan adalah makanan pokok mereka. Sagu adalah makanan utama mereka dari bulan November sampai Mei, di antara musim ubi jalar. Orang-orang Motu menggunakan lakatois (sampan dengan 2 lambung besar) untuk mengangkut periuk dan kerang ke Gulf untuk ditukarkan dengan sagu. Orang-orang Koitabu pedalaman berteman dengan Motu dan menukarkan tanaman untuk mendapatkan ikan. Orang-orang Koitabu mendirikan desa Baruni, Kilakila dan Korobosea di perbukitan pantai. Mereka juga menetap di pinggir desa Motu, dan perkawinan antara keduanya, membuat keduanya semakin erat.
Peta - Port Moresby
Peta
Negara - Papua Nugini
Bendera Papua Nugini |
Sebagian besar penduduk menetap di dalam perkampungan yang membentuk komunitas masyarakat tradisional dan menjalankan sistem pertanian sederhana yang hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Komunitas masyarakat tradisional ini memiliki beberapa pengakuan tersirat di dalam kerangka undang-undang dasar negara Papua Nugini. Undang-Undang Dasar Papua Nugini (Pembukaan 5(4)) menyatakan harapan bagi kampung dan komunitas tradisional untuk tetap menjadi satuan kemasyarakatan yang lestari di Papua Nugini, dan untuk langkah-langkah aktif yang diambil untuk melestarikannya, Dewan Perwakilan Rakyat Papua Nugini telah memberlakukan beberapa undang-undang di mana sejenis "Tanah ulayat" diakui dan memiliki kekuatan hukum, artinya bahwa tanah-tanah tradisional pribumi memiliki beberapa landasan hukum untuk memproteksi diri dari campur tangan kaum pendatang yang bertindak berlebihan. Tanah ulayat ini disebutkan melingkupi sebagian besar tanah yang dapat digunakan di negara ini (sekitar 97% seluruh daratan); tanah yang dapat diolah oleh kaum pendatang bisa saja berupa milik perseorangan di bawah syarat pinjaman dari negara atau tanah milik pemerintah.
Mata uang / Bahasa
ISO | Mata uang | Simbol | Angka signifikan |
---|---|---|---|
PGK | Kina Papua Nugini (Papua New Guinean kina) | K | 2 |
ISO | Bahasa |
---|---|
HO | Bahasa Hiri Motu (Hiri Motu language) |
EN | Bahasa Inggris (English language) |